Postingan

PANDUAN PENGAJUAN ANGKA KREDIT TAHUNAN PENELITI

Gambar
  PANDUAN PENGAJUAN ANGKA KREDIT TAHUNAN PENELITI   DI E-PENELITI     Penilaian angka kredit tahunan (AKT) merupakan kewajiban bagi peneliti yang aktif (dihitung sejak tanggal diangkat dalam JF Peneliti sesuai SK pengangkatan/SK jabatan) Langkah-Langkah :    Menyiapkan file yang akan di Upload (berupa file pdf) Untuk Tulisan Jurnal sudah dilengkapi dengan Surat keterangan Kontribusi disatukan dalam 1 file. ·          Untuk kegitaan di upload berupa SK Kegiatan 2.   2.    Menyiapkan File SKP (Sasaran Kerja Pegawai)  tahun 202 ·        Diambil di http://epersonal.pertanian.go.id/      Masuk Ke E-Kinerja 2020                                      Tekan Cetak SKP dan download Sasaran kerja pegawai        3.  Masuk Ke E-Peneliti dan Login 4.  Untuk File Jurnal di Upload terlebih dahulu di Publikasi dengan menekan tombol Peneliti à Lalu Publikasi kemudian tekan tombol Tambah (+) 5. Di halaman tambah Publikasi di masukan data2 yang ada di Jurnal seperti ; J

TIPE BIAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

CONTOH TIPE BIAS a)       Bias Pengumpulan Data Suatu Penelitian dilakukan untuk menganalisi ekonomi petani Sagu di Kab. Sagihe. Propinsi Sulut. Di kabupaten tersebut terdapat 8 Kecamatan sentra petani sagu. Namun akibat keterbatasan waktu dan biaya, penelitian dilakukan hanya pada 2 Kecamatan yang berdekatan. Pengambil keputusan berangapan bahwa hasil penelitian ke dua desa tersebut telah mewakili keseluruhan kabupaten, sehingga pengambilan keputusan dari hasil penelitian tersebut menghasilkan bias. Hal ini terjadi karena data yang diperoleh bukan berasal dari hasil penelitian 8 kecamatan sentral Sagu di Kabupaten tersebut.   b)       Bias Analisis Data Penelitian dilakukan untuk melakukan survey pemenang dalam pilkada di Kabupeten tertentu. Namun kegiatan penelitian ini dibiayai oleh salah satu calon Bupati yang bertarung. Peneliti mengumpulkan data hanya di daerah basis pendukung calon bupati tesebut. Sehingga hasil penelitian didapat bahwa calon bupati yang menang adalah

Negosiasi

CONTOH NEGOSIASI Jawab 1.       Suatu perusahaan PT. Porang Jaya yang bergerak dalam penyedian umbi porang kekurangan bahan yang akan di eksport. Untuk meningkatkan pasokan umbi porang tersebut pihak perusahaan melakukan usaha kerja sama berupa pinjam lahan ke beberapa pihak, baik swasta ataupun Pemerintahan. Salah satu pihak Pemerintahan  yang diminta melakukan kerjasama adalah Dinas Perkebunan. Poin-poin kerja sama yang diberikan pada pihak Dinas Perkebunan adalah : a)     Pihak Perusahaan PT. Porang Jaya Menyediakan bibit porang secara gratis kepada pihak Dinas Perkebunan untuk ditanam di bawah tegakan tanaman kelapa di lahan Perkebunan kelapa milik Dinas seluas 4 Ha. b)      Pihak PT. Porang Jaya akan membeli hasil panen dari tanaman porang tersebut beruapa panen basah umbi porang sebesar Rp 5.000,- / Kg. c)       Untuk tenaga kerja penanaman dan perawatan serta bahan pemupukan merupakan tanggung jawab dari Dinas Perkebunan. Namun dari Pihak Dinas Perkebunan belum menyetuju

PERANAN PUPUK : N, P, K BAGI TANAMAN

PERANAN PUPUK N, P, K BAGI TANAMAN I.      PENDAHULUAN Pupuk merupakan zat atau unsur hara yang diberikan baik melalui daun maupun tanah dengan tujuan untuk menambah hara bagi pertumbuhan tanaman dan dapat berupa berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik. Hara tanaman umumnya sering menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman selain air dan kondisi agroklimat. Oleh karenanya petani sering  menambahkan pupuk dengan tujuan untuk menambah hara bagi tanaman (Atmaja, 2017). Pemberian pupuk pada pertanian intensif juga harus memperhatikan hukum penambahan hasil yang berkurang ( The Law of Determinishing Return ) yang dapat diartikan bahwa apabila penggunaan pupuk dalam jumlah besar meningkatkan hasil pertanian, sampai pada suatu kondisi dimana penambahan pupuk tidak lagi mampu meningkatkan hasil pertanian seperti sebelumnya (Munir, 2016) Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu fak

FOTOPERIODISME DAN FITOKROM

FOTOPERIODISME DAN FITOKROM I.       PENDAHULUAN Cahaya adalah factor lingkungan yang diperlukan untuk mengendalikan  pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Alasan utamanya adalah karena  cahaya menyebabkan fotosintesis. Terdapat efek lain dari cahaya yang tidak ada  hubungannya dengan fotosintesis, dan sebagian besar efek ini mengendalikan  wujud tumbuhan, artinya perkembangan struktur atau morfogenesisnya (awal dari  pembentukan wujudnya).  Tumbuhan memerlukan intensitas Cahaya yang tertuntu yang berbeda dari satu spesies dengan sepsis tumbuhan yang lain untuk tumbuh dengan baik. Tumbuhan tertentu seperti tomat dan rumput-rumputan memerlukan cahaya matahari langsung dan terang untuk perkembangan yang optimal. Pada tumbuhan itu, sintesa zat-zat hidup meningkatnya berbanding lurus dengan meningkarnya intensitas cahaya (sampai suatu batas tertentu). Sebaliknya tumbuhan lain seperti bangsa perdu tumbuh secara optimal pada intesitas cahay yang lebih rendah dan tumbuh kerdil jika t